√ Murai Batu Sakit Mata? inilah 6 Cara Menyembuhkannya Tanpa Mengeluarkan Biaya
Gejala snot pada burung murai batu memang harus dikenali. Jangan sampai burung murai batu peliharaan anda menjadi semakin parah kondisinya. Dengan kita mengetahui gejalanya sejak awal, maka kita bisa langsung memberikan penanganan yang tepat pada burung murai batu. Selain ayam, penyakit snot juga bisa menyerang pada semua jenis burung.
Apa Itu Penyakit Snot?
penyakit Snot juga sering dikenal dengan Infectious Coryza. hal ini disebabkan karena bakteri haemophilus paragallinarum. Adapun ciri-ciri bakteri haemophilus paragallinarum ialah memiliki bentuk batang pendek. Selain daripada itu, bakteri ini juga tidak membentuk spora, tercar polar dan fakultatif anaerob.
Mengenai penyebabnya, ada beberapa hal yang bisa mengakibatkan penyakit snot. Adapun penyebab penyakit snot ialah seperti udara kotor, asap, sangkar yang kotor, penjemauran terlalu lama, dan lingkungan yang tidak memiliki sirkulasi udara.
Selain penyebab diatas, penyakit snot juga bisa disebabkan karena adanya benda-benda asing yang masuk kedalam lubang hidung burung murai batu. setelah dijemur, burung murai batu yang langsung dikerodong full juga bisa terserang oleh penyakit snot.
Rekomendasi:
√ Penyebab Murai Batu Suka Cabut Bulu Dan Cara Mengatasi-Nya
Penyebab lainnya yang bisa menyebabkan burung murai batu terserang oleh penyakit snot ialah karena gigitan serangga. Misalnya gigitan semut. Hal ini disebabkan gigitan semut bisa mengakibatkan mata menjadi bengkak dan beresiko terkena penyakit snot jika tidak segera diatasi.
Adapun gejalanya ialah burung murai batu lebih cenderung diam dan lebih seringnya memejamkan matanya. jika di perhatikan mata burung murai batu sering mengeluarkan cairan.
Gejala burung murai batu terkena penyakit snot yang lainnya ialah matanya terlihat merah berair dan hidungnya ingusan. apabila diperhatikan, burung murai batu yang terserang oleh penyakit snot juga terlihat mengantuk dan lesu. Gejalanya akan semakin diperkuat apabila sering menggosok-gosokkan matanya ke dinding sangkar ataupun tangkringan.
Penyakit snot juga bisa menyebabkan burung murai batu menjadi kurang nafsu makan dan nafasnya tampak naik turun. Tidak hanya itu saja, burung murai batu juga seringkali menyelipkan kepalanya dibawah sayap. Bulu-bulunya yang tampak cantik akan terlihat lebih sering rontok.
Kebiasaan burung murai batu lainnya yang memperlihatkan gejala penyakit snot yaitu suka membungkuk sembari memanjangkan lehernya dan membuka paruh. Selain itu, kotorannya juga akan berwarna putih encer tidak seperti biasanya.
gejala snot pada burung murai batu ditandai dengan matanya yang terlihat membengkak. Disamping hal itu, pada bagian matanya juga terdapat belek putih. Gejalanya akan semakin terlihat jelas dengan tumbuhnya daging di sekitar kelopak matanya.
1. Membersihkan Kandang
Salah satu cara untuk mengatasi burung murai batu terkena snot ialah membersihkan kandangnya. Lakukanlah pembersihan kandang secara rutin. jika perlu, anda juga bisa melakukan sterilisasi. apabila anda secara rutin membersihkan kandang, maka tidak akan ada bakteri berkembang biak.
2. Tumbuhan Kitolod
Selain kegiatan membersihkan kandang, anda juga bisa mengatasi penyakit snot dengan cara memanfaatkan tumbuhan daun kitolod. Hal ini dikarenakan tumbuhan berupa daun kitolod bersifat anti radang. Hanya saja, getahnya cukup berbahaya karena mengandung racun.
Agar tidak terkena racun, anda harus menggunakan daun kitolod dengan hati-hati dan bijak. Daun Kitolod itu sendiri adalah tanaman herbal berupa terna tegak dan tanaman ini sudah banyak di ekstrak untuk dijadikan obat karena telah terbukti khasiatnya.
3. Kembang Talang
Kembang talang juga bisa anda pergunakan untuk mengobati penyakit snot. Caranya sangat mudah. Anda hanya perlu merendam tanaman tersebut selama beberapa jam.
kemudian rebus lah tanaman tersebut sampai warnanya berubah menjadi biru. kemudian di dinginkan terlebih dulu. Jika sudah, anda bisa meneteskan airnya ke mata burung yang terserang penyakit snot.
Manfaat yang diberikan kembang talang ini dikarenakan kandungan zat baik yang ada di dalamnya. Diketahui bahwa kembang talang ini mengandung ca-oksalat. Tak hanya itu, ada juga kandungan delphimidin, fenol, saponin, sulfur, alkaloid dan flavonoid.
4. Daun Sirih
Setelah anda mengetahui gejala snot pada burung murai batu, maka anda harus segera memberikan penanganan yang tepat. Salah satunya ialah dengan menggunakan daun sirih. Caranya juga cukup mudah. Anda rebus saja beberapa lembar daun sirih.
kemudian, Air rebusan daun sirih tersebut di dinginkan terlebih dahulu, Selanjutnya Teteskan air daun sirih kebagian matanya yang terkena snot. hati-hati jangan sampai mauk ke hidung.
Telah diketahui, bahwa daun sirih mengandung khasiat antiseptik. Dengan kandungan itulah air rebusan daun sirih bisa membunuh bakteri dan mengobati snot secara perlahan. oleh sebab itu, lakukan tips ini dengan rutin agar hasilnya lebih maksimal.
5. Bunga Kilolot
Khasiat bunga kilolot juga mampu mengobati mata katarak, mata berair, mata bengkak, infeksi mata, cacar dan juga patek. Hal ini berkat kandungan yang ada didalam bunga kilolot.
Adapun kandungan yang terdapat pada bunga kilolot diantaranya ialah sampon, flavonoid, dan juga politerol. Hasilnya akan maksimal apabila sebelum menggunakannya melakukan penyulingan terlebih dahulu.
6. Air Hangat
Penyakit snot yang menimpa pada burung murai batu juga bisa anda atasi dengan cara menggunakan air hangat. Caranya ialah, anda hanya perlu merendamkan kain kedalam air hangat. Kain inilah yang akan anda gunakan untuk membersihkan bagian-bagian luar pada burung murai batu yang terkena snot.
Dengan anda melakukan cara seperti ini, maka anda sama saja sudah berupaya untuk mencegah adanya infeksi berkelanjutan. dengan begitu, kondisi burung murai batu kesayangan anda juga tidak akan bertambah parah.
Setelah anda mengetahui gejala snot pada burung murai batu dan cara mengatasinya, pastikanlah anda lebih memperhatikan kondisi burung murai batu kesayangan anda. Jangan sampai kesehatannya menurun karena kurangnya pengawasan. Sebaiknya burung murai batu yang terkena penyakit snot dijauhkan dari murai batu lainnya untuk menghindari penularan penyakit.
Apa Itu Penyakit Snot?
penyakit Snot juga sering dikenal dengan Infectious Coryza. hal ini disebabkan karena bakteri haemophilus paragallinarum. Adapun ciri-ciri bakteri haemophilus paragallinarum ialah memiliki bentuk batang pendek. Selain daripada itu, bakteri ini juga tidak membentuk spora, tercar polar dan fakultatif anaerob.
Mengenai penyebabnya, ada beberapa hal yang bisa mengakibatkan penyakit snot. Adapun penyebab penyakit snot ialah seperti udara kotor, asap, sangkar yang kotor, penjemauran terlalu lama, dan lingkungan yang tidak memiliki sirkulasi udara.
Selain penyebab diatas, penyakit snot juga bisa disebabkan karena adanya benda-benda asing yang masuk kedalam lubang hidung burung murai batu. setelah dijemur, burung murai batu yang langsung dikerodong full juga bisa terserang oleh penyakit snot.
Rekomendasi:
√ Penyebab Murai Batu Suka Cabut Bulu Dan Cara Mengatasi-Nya
Penyebab lainnya yang bisa menyebabkan burung murai batu terserang oleh penyakit snot ialah karena gigitan serangga. Misalnya gigitan semut. Hal ini disebabkan gigitan semut bisa mengakibatkan mata menjadi bengkak dan beresiko terkena penyakit snot jika tidak segera diatasi.
Gejala Snot Pada Burung Murai Batu
Setelah anda mengetahui apa itu penyakit snot dan gejala penyebabnya, sebaiknya anda juga harus memahami gejala-gejala penyakit snot pada burung murai batu.Adapun gejalanya ialah burung murai batu lebih cenderung diam dan lebih seringnya memejamkan matanya. jika di perhatikan mata burung murai batu sering mengeluarkan cairan.
Gejala burung murai batu terkena penyakit snot yang lainnya ialah matanya terlihat merah berair dan hidungnya ingusan. apabila diperhatikan, burung murai batu yang terserang oleh penyakit snot juga terlihat mengantuk dan lesu. Gejalanya akan semakin diperkuat apabila sering menggosok-gosokkan matanya ke dinding sangkar ataupun tangkringan.
Penyakit snot juga bisa menyebabkan burung murai batu menjadi kurang nafsu makan dan nafasnya tampak naik turun. Tidak hanya itu saja, burung murai batu juga seringkali menyelipkan kepalanya dibawah sayap. Bulu-bulunya yang tampak cantik akan terlihat lebih sering rontok.
Kebiasaan burung murai batu lainnya yang memperlihatkan gejala penyakit snot yaitu suka membungkuk sembari memanjangkan lehernya dan membuka paruh. Selain itu, kotorannya juga akan berwarna putih encer tidak seperti biasanya.
gejala snot pada burung murai batu ditandai dengan matanya yang terlihat membengkak. Disamping hal itu, pada bagian matanya juga terdapat belek putih. Gejalanya akan semakin terlihat jelas dengan tumbuhnya daging di sekitar kelopak matanya.
Cara Mengatasi Murai Batu Sakit Mata (Snot)
jika anda sudah mendeteksi adanya gejala sakit mata atau snot pada burung murai batu kesayangan anda, maka anda harus sesegera mungkin untuk memberikan penanganan yang tepat. Adapun beberapa cara mengatasinya ialah:1. Membersihkan Kandang
Salah satu cara untuk mengatasi burung murai batu terkena snot ialah membersihkan kandangnya. Lakukanlah pembersihan kandang secara rutin. jika perlu, anda juga bisa melakukan sterilisasi. apabila anda secara rutin membersihkan kandang, maka tidak akan ada bakteri berkembang biak.
2. Tumbuhan Kitolod
Selain kegiatan membersihkan kandang, anda juga bisa mengatasi penyakit snot dengan cara memanfaatkan tumbuhan daun kitolod. Hal ini dikarenakan tumbuhan berupa daun kitolod bersifat anti radang. Hanya saja, getahnya cukup berbahaya karena mengandung racun.
Agar tidak terkena racun, anda harus menggunakan daun kitolod dengan hati-hati dan bijak. Daun Kitolod itu sendiri adalah tanaman herbal berupa terna tegak dan tanaman ini sudah banyak di ekstrak untuk dijadikan obat karena telah terbukti khasiatnya.
3. Kembang Talang
Kembang talang juga bisa anda pergunakan untuk mengobati penyakit snot. Caranya sangat mudah. Anda hanya perlu merendam tanaman tersebut selama beberapa jam.
kemudian rebus lah tanaman tersebut sampai warnanya berubah menjadi biru. kemudian di dinginkan terlebih dulu. Jika sudah, anda bisa meneteskan airnya ke mata burung yang terserang penyakit snot.
Manfaat yang diberikan kembang talang ini dikarenakan kandungan zat baik yang ada di dalamnya. Diketahui bahwa kembang talang ini mengandung ca-oksalat. Tak hanya itu, ada juga kandungan delphimidin, fenol, saponin, sulfur, alkaloid dan flavonoid.
4. Daun Sirih
Setelah anda mengetahui gejala snot pada burung murai batu, maka anda harus segera memberikan penanganan yang tepat. Salah satunya ialah dengan menggunakan daun sirih. Caranya juga cukup mudah. Anda rebus saja beberapa lembar daun sirih.
kemudian, Air rebusan daun sirih tersebut di dinginkan terlebih dahulu, Selanjutnya Teteskan air daun sirih kebagian matanya yang terkena snot. hati-hati jangan sampai mauk ke hidung.
Telah diketahui, bahwa daun sirih mengandung khasiat antiseptik. Dengan kandungan itulah air rebusan daun sirih bisa membunuh bakteri dan mengobati snot secara perlahan. oleh sebab itu, lakukan tips ini dengan rutin agar hasilnya lebih maksimal.
5. Bunga Kilolot
Khasiat bunga kilolot juga mampu mengobati mata katarak, mata berair, mata bengkak, infeksi mata, cacar dan juga patek. Hal ini berkat kandungan yang ada didalam bunga kilolot.
Adapun kandungan yang terdapat pada bunga kilolot diantaranya ialah sampon, flavonoid, dan juga politerol. Hasilnya akan maksimal apabila sebelum menggunakannya melakukan penyulingan terlebih dahulu.
6. Air Hangat
Penyakit snot yang menimpa pada burung murai batu juga bisa anda atasi dengan cara menggunakan air hangat. Caranya ialah, anda hanya perlu merendamkan kain kedalam air hangat. Kain inilah yang akan anda gunakan untuk membersihkan bagian-bagian luar pada burung murai batu yang terkena snot.
Dengan anda melakukan cara seperti ini, maka anda sama saja sudah berupaya untuk mencegah adanya infeksi berkelanjutan. dengan begitu, kondisi burung murai batu kesayangan anda juga tidak akan bertambah parah.
Setelah anda mengetahui gejala snot pada burung murai batu dan cara mengatasinya, pastikanlah anda lebih memperhatikan kondisi burung murai batu kesayangan anda. Jangan sampai kesehatannya menurun karena kurangnya pengawasan. Sebaiknya burung murai batu yang terkena penyakit snot dijauhkan dari murai batu lainnya untuk menghindari penularan penyakit.
Posting Komentar