√ 12 Jenis Penyakit Burung Merpati Yang Berbahaya Dan Cara Menyembuhkan-Nya
Setiap jenis burung pasti memiliki penyakit yang berbeda-beda. Sama halnya dengan burung Merpati yang jenis penyakitnya juga tidak sama dengan burung kicauan.
Ya, hal ini mungkin karena dipengaruhi oleh lingkungan dan makanan yang dikonsumsi sehari-harinya. Untuk penyakit yang ada pada burung Merpati, Anda harus waspada karena penyakit tersebut bisa saja menular ke manusia.
Penyakit yang ada pada burung Merpati memang tidak boleh di sepelekan begitu saja. Meskipun penyakit pada burung merpati tidak sering menular ke manusia, tetapi ada jenis penyakit tertentu yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Oleh sebab itu, selain harus menjaga kesehatan burung Merpati peliharaan, Anda juga harus selalu menjaga kebersihan sangkar setiap hari dan menjaga kesehatan burung merpati peliharaan anda.
Rekomendasi:
√ Racikan Pakan Merpati Kolong Agar Memiliki Nafas Kuat
Ada beberapa jenis penyakit burung Merpati yang harus anda ketahui seperti Newcastle Disease (ND), Herpesvirus, Pigeon Pox (patek), Paramyxovirus (mirip ND), Circovirus, Adenovirus, dan Arbovirus.
Paling umumnya, penyakit virus pada burung Merpati ialah jenis Virus Paramyxovirus atau ND dan Pox (cacar).
Perlu Anda ketahui, penyakit Merpati yang di sebabkan oleh virus ini tidak bisa diobati menggunakan antibiotik. Penyakit yang seperti ini hanya bisa di cegah dengan cara vaksinasi.
Tergantung Pada Kekebalan Tubuh Merpati
Selain hal di atas, cepat atau lambatnya kesembuhan pada burung Merpati juga dipengaruhi oleh daya tahan burung itu sendiri. Apabila burung merpati mempunyai tingkat kekebalan tubuh yang tinggi, maka burung Merpati tersebut bisa segera sembuh. Tetapi, jika burung merpati mempunyai sistem kekebalan tubuhnya rendah, maka serangan virus ini bisa mengakibatkan burung Merpati mati.
Penyakit ini sebenarnya dapat disembuhkan dengan antibiotik berspektrum luas seperti Amoxyline dan juga Baytril. Namun, fungsinya tersebut tidak untuk menyembuhkan, melainkan hanya untuk mencegah adanya infeksi baru akibat kondisi tubuh yang lemah.
Dalam keadaan yang seperti ini, Anda sebisa mungkin harus memperhatikan asupan protein pada burung Merpati. Tujuannya tak lain agar daya tahan tubuh Merpati meningkat. Pemberiannya juga bisa dilakukan menggunakan spet cairan berupa infus.
2. Penyakit Burung Merpati Di Sebabkan Oleh Bakteri
Pada umumnya, penyakit burung Merpati yang berasal dari bakteri seperti, Mycoplasmosis, Aspergillosis, Pseudotuberculosis, Paratyphoid, Clamydiosis, Streptococus, Ulcerative Enteritis, Bovis, dan E-Coli. Di antara penyakit tersebut yang paling sering menyerang pada burung Merpati ialah Streptococus Bovis dan E-Coli.
3. Penyakit Burung Merpati Di Sebabkan Oleh Parasit
Tidak hanya virus dan bakteri saja, burung Merpati juga bisa terjangkit penyakit karena parasit. Beberapa jenis parasit tersebut biasanya seperti cacing gelang (roundworm), cacing pita (tapeworm), dan juga cacing rambut (hair worm).
4. Penyakit Burung Merpati Di Sebabkan Oleh Protozoa
Ada beberapa penyakit pada burung Merpati yang di sebabkan karena Protozoa, di antaranya ialah seperti Toxoplasmosis, Trichomoniasis atau Canker (goham), Coccidiosis, Malaria, Hexamitiasis, Malaria, dan juga Leucocytozoonosis. Meskipun terbilang banyak, tetapi penyakit yang paling umum menyerang pada burung merpati karena protozoa ialah Canker (goham) dan Coccidiosis.
5. Penyakit Merpati Di Sebabkan Oleh Kutu
Tahukah Anda kutu yang berukuran kecil seringkali menjadi pengganggu kesehatan burung. Bahkan, burung bisa mengalami rasa sakit yang cukup ekstrem karena bulu rontok dan kulitnya berdarah-darah. Jenis penyakit Merpati yang disebabkan oleh kutu seperti Mites, Lice, dan Pigeon Fly.
6. Penyakit Merpati Di Sebabkan Oleh Canker atau Goham
Penyakit bernama Canker atau Goham ini seringkali dijumpai pada burung Merpati. Gejalanya seperti penyakit sariawan yang disebabkan karena protozoa Trichomoniasis. Burung merpati yang stres dan kurang fit juga bisa terserang oleh penyakit tersebut.
Tanda-Tanda burung Merpati terserang penyakit canker atau goham, ialah sebagai berikut:
A. Terdapat bercak kuning pada paruh burung. Tetapi, apabila penyakit ini menyerang pada paruh bagian dalam, biasanya bercak tersebut tidak terlihat.
B. Umumnya, Burung merpati yang terserang oleh penyakit ini paruhnya akan berbau busuk. Apabila burung merpati mengalami gangguan kesehatan, maka cobalah periksa bagian paruh dan cium bau paruhnya.
C. Umumnya, Burung merpati akan terlihat seperti pinguin atau bebek dengan badannya sedikit terangkat. Selain tanda tersebut, Pada Kotoran burung juga berwarna hijau, teksturnya tampak cair seperti mencret.
D. Burung merpati tampak sering minum, mungkin karena tubuhnya terasa panas atau kering.
E. Telih tidak terlihat terisi (Tidak turun).
F. Tubuh burung merpati menjadi terasa berat sehingga malas untuk bergerak.
G. Bulu burung merpati tampak kering dan kusam.
Penyakit ini bisa saja dengan mudah menular melalui air liur atau saling bersentuhan antara burung yang satu dengan burung lainnya. Indukan burung merpati yang terkena penyakit canker atau goham bisa menularkan penyakitnya ke piyik atau anaknya ketika proses meloloh makanan.
Penyakit Canker juga dengan mudah menyebar melalui makanan, sisa pakan yang tercecer, air minum, dan lain-lainnya. Oleh sebab itu, burung yang terkena penyakit canker atau goham sebaiknya dipisah dulu atau diisolasi agar penyakitnya tersebut tidak menular ke burung merpati yang lainnya.
Setelah burung merpati dipisah, jangan lupa berikan obat antibiotik berupa Metronidazole, Carnidazole, Ronidazole atau Dimetridazola. Obat antibiotik ini tidak hanya untuk burung yang sakit saja, tetapi juga bisa diberikan pada burung merpati yang dibawa dari luar kota ataupun dari daerah lain.
7. Penyakit Merpati Karena Infeksi Pernapasan
Burung merpati yang aktif dilombakan lebih sering terkena oleh penyakit saluran pernapasan. Umumnya penyakit ini terjadi karena faktor lingkungan yang padat, Kotor, lembab, kualitas pakan, latihan berlebihan, bakteri, jamur, dan juga kutu.
Gejala Umum penyakit infeksi saluran pernapasan pada burung Merpati:
- Mata tampak berair, jika sudah parah mata Merpati bisa belekan.
- Mengeluarkan cairan dari hidung.
- Pada Bagian hidung yang berwarna putih tampak lembab.
- Burung Merpati tampak suka menggaruk mata menggunakan kakinya.
- Napas burung merpati terlihat berat sampai tampak tersengal-sengal.
- Ketika paruh dibuka, maka tonsil terlihat bengkak dan saluran pernapasannya menyempit.
Bakteri yang sering menyebabkan Merpati terkena penyakit saluran pernapasan ialah Mycoplasama, Clamydiosis, ornithosis, haemophilus, dan juga e-coli.
Bakteri-bakteri yang seperti ini biasa hidup di luar tubuh selama 2 hari. Oleh sebab itu, sebelum bakteri masuk ke dalam tubuh burung merpati. Sebaiknya Anda sering-sering membersihkan sangkar.
Untuk pengobatan burung merpati yang terkena oleh bakteri ini bisa menggunakan Doxycicline, Tylosin, Doxy-T, dan Enrofloxacine.
8. Penyakit Burung Merpati Karena Paratyphoid
Jenis penyakit burung Merpati lainnya ialah Paratyphoid yang di sebabkan oleh bakteri Salmonella Typhimurium. Penyakit ini jika sudah menyerang pada burung merpati anakan maka efeknya sangat mematikan yakni menyerang pada sistem pencernaan burung tersebut dan bisa mati mendadak.
Umumnya Paratyphoid menyerang pada bagian saluran pencernaan, saraf otak, persendian, dan juga organ tubuh bagian dalam. Sebelum burung merpati terkena penyakit tersebut, sebaiknya sangkarnya rutin disemprot disinfektan. Namun perlu di ingat, jangan menggunakan disinfektan yang mengandung bahan alkaline karena bakteri Salmonella bisa tumbuh subur karena bahan alkaline.
Selanjutnya, Anda bisa memandikan burung merpati menggunakan air cuka atau air garam. Manfaatnya ialah burung merpati terbebas dari penyakit Paratyphoid dan bulunya menjadi sehat, serta mampu mencegah kutu. Untuk takarannya ialah garam 1 sendok makan dan cuka 1ml, kemudian 4 liter air.
Cara mengobati penyakit Paratyphoid ini bisa menggunakan Baytril dengan dosis 3 tetes x 2 kali setiap hari. Kalau untuk antibiotiknya bisa menggunakan obat amoxycillin. Kelebihan dari amoxycillin ialah tidak mengganggu fertilitas indukan burung.
9. Penyakit Merpati Karena Coccidiosis
Banyak yang belum mengetahui, Coccidiosis ialah penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh parasit Cocidia atau protozoa. Coccidiosis ini bisa merusak dinding usus. Tetapi, jika jumlah Cocidia lebih sedikit maka burung merpati tidak akan terlihat sakit. Sebaliknya, apabila burung merpati tampak stres maka perkembangan Coccidiosis-pun akan bertambah pesat.
Gejala burung merpati yang terserang Coccidiosis ialah kotoran tampak encer dan berwarna hijau kecokelatan, baunya juga menyengat, dan terdapat bercak darah.
Penularan penyakit ini bisanya melalui cacing atau kotoran burung. Telur cacing akan tercampur dengan kotoran atau bisa saja termakan oleh burung. Terlebih lagi apabila lingkungan kandangnya lembab, maka perkembangan cocidia pun akan bertambah banyak.
Untuk Pengobatan penyakit Coccidiosis ini bisa memakai Derivatif Sulfonamide, Sulfaclorpyrazine, Sulfadimethoxine, dan Sulfaquinoxalin. Pemberian obat ini cukup diberikan 3 hari saja.
10. Penyakit Merpati Karena Colibacillosis
Sudah pasti penyakit Colibacillosis ini disebabkan oleh bakteri e-coli. Bakteri ini pada umumnya berada di saluran pencernaan burung. Tetapi, penyakit ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh yang lainnya. Apabila jumlah bakterinya sangat banyak, maka burung merpati tersebut bisa terkena diare, kotoran berwarna hijau dan juga putih.
Dampak dari penyakit ini ialah selain diare, burung merpati juga bisa infertil, cangkang telur sangat lembek, kekurangan kalsium, kinerja burung melemah, sakit ginjal, pankreas, hingga menyerang hati. kemudian burung merpati menjadi kurus. Apabila penyakit Colibacillosis ini menyerang pada piyik Merpati, maka burung tersebut bisa langsung mati.
Untuk pencegahannya, Anda harus rutin membersihkan sangkar Merpati. Ingat, Selalu bersihkan alas, tangkringan, tempat pakan minum dengan campuran air cuka.
Cara mengobati penyakit Colibacillosis ini bisa menggunakan amoxycillin. Tetapi, cara yang paling efektif untuk mencegah burung merpati terkena bakteri e-coli ialah rutin membersihkan kandang secara teratur, menjaga burung agar tidak stres, dan selalu memberikan cuka apel di minumannya.
11. Penyakit Tumor pada Merpati
Burung Merpati juga bisa terkena penyakit tumor. Penyakit ini pada umumnya selalu menyerang organ tubuh bagian dalam. Ada dua tipe tumor pada burung merpati yaitu tumor ganas dan tumor jinak. Untuk tumor ganas hanya bisa disembuhkan dengan penanganan operasi, tetapi tumor jinak bisa diobati hanya dengan pengobatan secara teratur.
12. Penyakit Merpati Karena Kutu
Banyak pecinta Merpati yang kurang memperhatikan pada kebersihan bulu burung. Sehingga bulu-bulunya tersebut menjadi sarang kutu. Akibatnya, burung merpati bisa terkena anemia, stres, serta bulu-bulunya mudah rusak. Burung juga bisa stres karena terganggu rasa gatal di bulu dan kulitnya.
Cara pengobatan kutu pada burung merpati bisa dilakukan menggunakan obat-obatan yang dijual di pasaran. Sebaiknya Pilihlah obat kutu yang mengandung Permethrin agar kutu-kutunya segera mati. Ingat, Jangan menggunakan obat pembasmi serangga karena dapat menyebabkan bulu rusak dan burung merpati bisa keracunan.
Selain pengobatan, sangkar juga harus disemprotkan menggunakan obat insektisida yang aman. Kemudian mandikanlah burung merpati dengan air yang telah dicampur cuka dan garam. Pemandian ini bisa anda lakukan setiap 2 kali dalam seminggu. Jika anda mau yang lebih tradisional, Anda bisa menggunakan rebusan air daun sirih. Burung merpati dimandikan menggunakan air daun sirih, maka kutu-kutu pun tidak akan berani mendekat.
Demikianlah beberapa penyakit burung Merpati dan cara mengobatinya. Penyakit ini lebih mudah menyerang pada burung merpati karena kandangnya yang kurang bersih, lingkungan lembab, atau karena penularan dari burung lain. Oleh sebab itu, sebaiknya selalu jaga kebersihan kandang dan buatlah suasana nyaman agar burung merpati tidak stres serta berikan vitamin agar burung merpati peliharaan anda tetap sehat.
Ya, hal ini mungkin karena dipengaruhi oleh lingkungan dan makanan yang dikonsumsi sehari-harinya. Untuk penyakit yang ada pada burung Merpati, Anda harus waspada karena penyakit tersebut bisa saja menular ke manusia.
Penyakit yang ada pada burung Merpati memang tidak boleh di sepelekan begitu saja. Meskipun penyakit pada burung merpati tidak sering menular ke manusia, tetapi ada jenis penyakit tertentu yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Oleh sebab itu, selain harus menjaga kesehatan burung Merpati peliharaan, Anda juga harus selalu menjaga kebersihan sangkar setiap hari dan menjaga kesehatan burung merpati peliharaan anda.
Rekomendasi:
√ Racikan Pakan Merpati Kolong Agar Memiliki Nafas Kuat
Jenis Penyakit Burung Merpati
1. Penyakit Burung Merpati karena VirusAda beberapa jenis penyakit burung Merpati yang harus anda ketahui seperti Newcastle Disease (ND), Herpesvirus, Pigeon Pox (patek), Paramyxovirus (mirip ND), Circovirus, Adenovirus, dan Arbovirus.
Paling umumnya, penyakit virus pada burung Merpati ialah jenis Virus Paramyxovirus atau ND dan Pox (cacar).
Perlu Anda ketahui, penyakit Merpati yang di sebabkan oleh virus ini tidak bisa diobati menggunakan antibiotik. Penyakit yang seperti ini hanya bisa di cegah dengan cara vaksinasi.
Tergantung Pada Kekebalan Tubuh Merpati
Selain hal di atas, cepat atau lambatnya kesembuhan pada burung Merpati juga dipengaruhi oleh daya tahan burung itu sendiri. Apabila burung merpati mempunyai tingkat kekebalan tubuh yang tinggi, maka burung Merpati tersebut bisa segera sembuh. Tetapi, jika burung merpati mempunyai sistem kekebalan tubuhnya rendah, maka serangan virus ini bisa mengakibatkan burung Merpati mati.
Penyakit ini sebenarnya dapat disembuhkan dengan antibiotik berspektrum luas seperti Amoxyline dan juga Baytril. Namun, fungsinya tersebut tidak untuk menyembuhkan, melainkan hanya untuk mencegah adanya infeksi baru akibat kondisi tubuh yang lemah.
Dalam keadaan yang seperti ini, Anda sebisa mungkin harus memperhatikan asupan protein pada burung Merpati. Tujuannya tak lain agar daya tahan tubuh Merpati meningkat. Pemberiannya juga bisa dilakukan menggunakan spet cairan berupa infus.
2. Penyakit Burung Merpati Di Sebabkan Oleh Bakteri
Pada umumnya, penyakit burung Merpati yang berasal dari bakteri seperti, Mycoplasmosis, Aspergillosis, Pseudotuberculosis, Paratyphoid, Clamydiosis, Streptococus, Ulcerative Enteritis, Bovis, dan E-Coli. Di antara penyakit tersebut yang paling sering menyerang pada burung Merpati ialah Streptococus Bovis dan E-Coli.
3. Penyakit Burung Merpati Di Sebabkan Oleh Parasit
Tidak hanya virus dan bakteri saja, burung Merpati juga bisa terjangkit penyakit karena parasit. Beberapa jenis parasit tersebut biasanya seperti cacing gelang (roundworm), cacing pita (tapeworm), dan juga cacing rambut (hair worm).
4. Penyakit Burung Merpati Di Sebabkan Oleh Protozoa
Ada beberapa penyakit pada burung Merpati yang di sebabkan karena Protozoa, di antaranya ialah seperti Toxoplasmosis, Trichomoniasis atau Canker (goham), Coccidiosis, Malaria, Hexamitiasis, Malaria, dan juga Leucocytozoonosis. Meskipun terbilang banyak, tetapi penyakit yang paling umum menyerang pada burung merpati karena protozoa ialah Canker (goham) dan Coccidiosis.
5. Penyakit Merpati Di Sebabkan Oleh Kutu
Tahukah Anda kutu yang berukuran kecil seringkali menjadi pengganggu kesehatan burung. Bahkan, burung bisa mengalami rasa sakit yang cukup ekstrem karena bulu rontok dan kulitnya berdarah-darah. Jenis penyakit Merpati yang disebabkan oleh kutu seperti Mites, Lice, dan Pigeon Fly.
6. Penyakit Merpati Di Sebabkan Oleh Canker atau Goham
Penyakit bernama Canker atau Goham ini seringkali dijumpai pada burung Merpati. Gejalanya seperti penyakit sariawan yang disebabkan karena protozoa Trichomoniasis. Burung merpati yang stres dan kurang fit juga bisa terserang oleh penyakit tersebut.
Tanda-Tanda burung Merpati terserang penyakit canker atau goham, ialah sebagai berikut:
A. Terdapat bercak kuning pada paruh burung. Tetapi, apabila penyakit ini menyerang pada paruh bagian dalam, biasanya bercak tersebut tidak terlihat.
B. Umumnya, Burung merpati yang terserang oleh penyakit ini paruhnya akan berbau busuk. Apabila burung merpati mengalami gangguan kesehatan, maka cobalah periksa bagian paruh dan cium bau paruhnya.
C. Umumnya, Burung merpati akan terlihat seperti pinguin atau bebek dengan badannya sedikit terangkat. Selain tanda tersebut, Pada Kotoran burung juga berwarna hijau, teksturnya tampak cair seperti mencret.
D. Burung merpati tampak sering minum, mungkin karena tubuhnya terasa panas atau kering.
E. Telih tidak terlihat terisi (Tidak turun).
F. Tubuh burung merpati menjadi terasa berat sehingga malas untuk bergerak.
G. Bulu burung merpati tampak kering dan kusam.
Penyakit ini bisa saja dengan mudah menular melalui air liur atau saling bersentuhan antara burung yang satu dengan burung lainnya. Indukan burung merpati yang terkena penyakit canker atau goham bisa menularkan penyakitnya ke piyik atau anaknya ketika proses meloloh makanan.
Penyakit Canker juga dengan mudah menyebar melalui makanan, sisa pakan yang tercecer, air minum, dan lain-lainnya. Oleh sebab itu, burung yang terkena penyakit canker atau goham sebaiknya dipisah dulu atau diisolasi agar penyakitnya tersebut tidak menular ke burung merpati yang lainnya.
Setelah burung merpati dipisah, jangan lupa berikan obat antibiotik berupa Metronidazole, Carnidazole, Ronidazole atau Dimetridazola. Obat antibiotik ini tidak hanya untuk burung yang sakit saja, tetapi juga bisa diberikan pada burung merpati yang dibawa dari luar kota ataupun dari daerah lain.
7. Penyakit Merpati Karena Infeksi Pernapasan
Burung merpati yang aktif dilombakan lebih sering terkena oleh penyakit saluran pernapasan. Umumnya penyakit ini terjadi karena faktor lingkungan yang padat, Kotor, lembab, kualitas pakan, latihan berlebihan, bakteri, jamur, dan juga kutu.
Gejala Umum penyakit infeksi saluran pernapasan pada burung Merpati:
- Mata tampak berair, jika sudah parah mata Merpati bisa belekan.
- Mengeluarkan cairan dari hidung.
- Pada Bagian hidung yang berwarna putih tampak lembab.
- Burung Merpati tampak suka menggaruk mata menggunakan kakinya.
- Napas burung merpati terlihat berat sampai tampak tersengal-sengal.
- Ketika paruh dibuka, maka tonsil terlihat bengkak dan saluran pernapasannya menyempit.
Bakteri yang sering menyebabkan Merpati terkena penyakit saluran pernapasan ialah Mycoplasama, Clamydiosis, ornithosis, haemophilus, dan juga e-coli.
Bakteri-bakteri yang seperti ini biasa hidup di luar tubuh selama 2 hari. Oleh sebab itu, sebelum bakteri masuk ke dalam tubuh burung merpati. Sebaiknya Anda sering-sering membersihkan sangkar.
Untuk pengobatan burung merpati yang terkena oleh bakteri ini bisa menggunakan Doxycicline, Tylosin, Doxy-T, dan Enrofloxacine.
8. Penyakit Burung Merpati Karena Paratyphoid
Jenis penyakit burung Merpati lainnya ialah Paratyphoid yang di sebabkan oleh bakteri Salmonella Typhimurium. Penyakit ini jika sudah menyerang pada burung merpati anakan maka efeknya sangat mematikan yakni menyerang pada sistem pencernaan burung tersebut dan bisa mati mendadak.
Umumnya Paratyphoid menyerang pada bagian saluran pencernaan, saraf otak, persendian, dan juga organ tubuh bagian dalam. Sebelum burung merpati terkena penyakit tersebut, sebaiknya sangkarnya rutin disemprot disinfektan. Namun perlu di ingat, jangan menggunakan disinfektan yang mengandung bahan alkaline karena bakteri Salmonella bisa tumbuh subur karena bahan alkaline.
Selanjutnya, Anda bisa memandikan burung merpati menggunakan air cuka atau air garam. Manfaatnya ialah burung merpati terbebas dari penyakit Paratyphoid dan bulunya menjadi sehat, serta mampu mencegah kutu. Untuk takarannya ialah garam 1 sendok makan dan cuka 1ml, kemudian 4 liter air.
Cara mengobati penyakit Paratyphoid ini bisa menggunakan Baytril dengan dosis 3 tetes x 2 kali setiap hari. Kalau untuk antibiotiknya bisa menggunakan obat amoxycillin. Kelebihan dari amoxycillin ialah tidak mengganggu fertilitas indukan burung.
9. Penyakit Merpati Karena Coccidiosis
Banyak yang belum mengetahui, Coccidiosis ialah penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh parasit Cocidia atau protozoa. Coccidiosis ini bisa merusak dinding usus. Tetapi, jika jumlah Cocidia lebih sedikit maka burung merpati tidak akan terlihat sakit. Sebaliknya, apabila burung merpati tampak stres maka perkembangan Coccidiosis-pun akan bertambah pesat.
Gejala burung merpati yang terserang Coccidiosis ialah kotoran tampak encer dan berwarna hijau kecokelatan, baunya juga menyengat, dan terdapat bercak darah.
Penularan penyakit ini bisanya melalui cacing atau kotoran burung. Telur cacing akan tercampur dengan kotoran atau bisa saja termakan oleh burung. Terlebih lagi apabila lingkungan kandangnya lembab, maka perkembangan cocidia pun akan bertambah banyak.
Untuk Pengobatan penyakit Coccidiosis ini bisa memakai Derivatif Sulfonamide, Sulfaclorpyrazine, Sulfadimethoxine, dan Sulfaquinoxalin. Pemberian obat ini cukup diberikan 3 hari saja.
10. Penyakit Merpati Karena Colibacillosis
Sudah pasti penyakit Colibacillosis ini disebabkan oleh bakteri e-coli. Bakteri ini pada umumnya berada di saluran pencernaan burung. Tetapi, penyakit ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh yang lainnya. Apabila jumlah bakterinya sangat banyak, maka burung merpati tersebut bisa terkena diare, kotoran berwarna hijau dan juga putih.
Dampak dari penyakit ini ialah selain diare, burung merpati juga bisa infertil, cangkang telur sangat lembek, kekurangan kalsium, kinerja burung melemah, sakit ginjal, pankreas, hingga menyerang hati. kemudian burung merpati menjadi kurus. Apabila penyakit Colibacillosis ini menyerang pada piyik Merpati, maka burung tersebut bisa langsung mati.
Untuk pencegahannya, Anda harus rutin membersihkan sangkar Merpati. Ingat, Selalu bersihkan alas, tangkringan, tempat pakan minum dengan campuran air cuka.
Cara mengobati penyakit Colibacillosis ini bisa menggunakan amoxycillin. Tetapi, cara yang paling efektif untuk mencegah burung merpati terkena bakteri e-coli ialah rutin membersihkan kandang secara teratur, menjaga burung agar tidak stres, dan selalu memberikan cuka apel di minumannya.
11. Penyakit Tumor pada Merpati
Burung Merpati juga bisa terkena penyakit tumor. Penyakit ini pada umumnya selalu menyerang organ tubuh bagian dalam. Ada dua tipe tumor pada burung merpati yaitu tumor ganas dan tumor jinak. Untuk tumor ganas hanya bisa disembuhkan dengan penanganan operasi, tetapi tumor jinak bisa diobati hanya dengan pengobatan secara teratur.
12. Penyakit Merpati Karena Kutu
Banyak pecinta Merpati yang kurang memperhatikan pada kebersihan bulu burung. Sehingga bulu-bulunya tersebut menjadi sarang kutu. Akibatnya, burung merpati bisa terkena anemia, stres, serta bulu-bulunya mudah rusak. Burung juga bisa stres karena terganggu rasa gatal di bulu dan kulitnya.
Cara pengobatan kutu pada burung merpati bisa dilakukan menggunakan obat-obatan yang dijual di pasaran. Sebaiknya Pilihlah obat kutu yang mengandung Permethrin agar kutu-kutunya segera mati. Ingat, Jangan menggunakan obat pembasmi serangga karena dapat menyebabkan bulu rusak dan burung merpati bisa keracunan.
Selain pengobatan, sangkar juga harus disemprotkan menggunakan obat insektisida yang aman. Kemudian mandikanlah burung merpati dengan air yang telah dicampur cuka dan garam. Pemandian ini bisa anda lakukan setiap 2 kali dalam seminggu. Jika anda mau yang lebih tradisional, Anda bisa menggunakan rebusan air daun sirih. Burung merpati dimandikan menggunakan air daun sirih, maka kutu-kutu pun tidak akan berani mendekat.
Demikianlah beberapa penyakit burung Merpati dan cara mengobatinya. Penyakit ini lebih mudah menyerang pada burung merpati karena kandangnya yang kurang bersih, lingkungan lembab, atau karena penularan dari burung lain. Oleh sebab itu, sebaiknya selalu jaga kebersihan kandang dan buatlah suasana nyaman agar burung merpati tidak stres serta berikan vitamin agar burung merpati peliharaan anda tetap sehat.
Posting Komentar