√ 3 Jenis Burung Unik Yang Mampu Mengeluarkan Bau BUSUK

Sebagian hewan ada yang memiliki aroma yang sangat tidak sedap. Dalam hal ini, aroma tidak sedap tersebut yang mereka keluarkan sangat bermanfaat untuk melindungi dirinya dari serangan semua predator yang hendak memangsanya.

Aroma bau tak sedap tersebut bisa menjadi senjata utama bagi mereka untuk menghadapi predator yang akan mengancam dirinya.

Untuk anda yang tidak tahan dengan Bau tak sedap ini, sebaiknya jangan terlalu dekat dengan beberapa hewan yang mempunyai aroma tersebut.

Di samping baunya yang sangat menyengat, ada juga beberapa hewan berbahaya jika aromanya terhirup oleh manusia. Misalnya saja dari jenis burung ini yang sering mengeluarkan bau tak sedap dan bisa membuat manusia menjadi terasa mual-mual.

Rekomendasi:
√ Cara Merawat Burung Sirtu Dengan Baik Dan Benar Agar Tetap Gacorrr

Sebenarnya Banyak sekali jenis burung yang suka mengeluarkan bau busuk yang tujuannya untuk melindungi dirinya sendiri dari serangan hewan predator lainnya. Mungkin jenis burung yang sangat bau ini juga jarang dipelihara oleh pecinta burung kicauan.

Untuk lebih jelasnya, berikut dibawah ini jenis-jenis burung yang suka mengeluarkan bau busuk dan aroma yang sangat menyengat.

Burung Hud-Hud 




Burung hud-hud merupakan salah satu jenis burung yang suka mengeluarkan bau busuk. Terutama pada saat mereka merasa terancam oleh hewan lain.

burung hud-hud ini akan menyemprotkan kotorannya ke mata hewan predator yang akan menyerangnya. Inilah keunikan dari jenis burung hud-hud yang akan membalikkan tubuhnya, kemudian mengarahkan pantatnya tepat di hadapan musuhnya yang mendekat.

Apabila strategi ini tidak membuahkan hasil, atau tidak kena sasaran, maka burung ini akan membalutkan tubuhnya sendiri dengan aroma bau busuk yang teramat sangat. Dengan begitu musuh akan menjauhinya.

Burung Kayu Hijau 
Burung kayu hijau merupakan salah satu jenis burung yang mengeluarkan aroma yang tidak sedap dan bau yang sangat menyengat.

Burung yang memiliki habitat asli di daerah hutan tropis Afrika ini seringkali mengarahkan ekornya pada hewan lain yang mengancam dengan cara mengeluarkan aroma yang sangat busuk.

Kandungan bahan kimia yang ada dalam cairan tersebut yaitu dimentil sulfida yang membuat aroma seperti bau telur yang sudah busuk.

Pada Saat burung ini mengeluarkan bau busuk yang dikeluarkannya cairan tersebut bisa membantu tubuhnya untuk menjaga kebersihan bulu-bulunya dan juga membersihkan kulit dari parasit maupun mikroba.

Sebuah riset telah mengatakan jika 17 kandungan anti mikroba pada fases burung kayu hijau dapat melindungi mereka dari kutu, bakteri, dan juga jamur.

Burung Fulmar 



Burung yang mampu mengeluarkan bau busuk berikutnya ialah jenis burung fulmar, burung ini tergolong jenis burung yang hidup di daerah laut.

Kata Fulmar asalnya dari kara Norse yang artinya ialah burung camar busuk. Burung ini juga terkenal dengan bau busuknya. Dan tidak hanya pada semua anggota tubuhnya saja yang bisa mengeluarkan bau busuk. Bahkan pada telur burung fulmar juga baunya sangat busuk seperti yang dikeluarkan oleh aroma di tubuhnya.

Telur burung fulmar diketahui mempunyai bau busuk agar bisa mempertahan diri dari semua hewan pemangsa atau predator. Jadi, semua predator akan beranggapan jika telur dari burung fulmar itu ialah bangkai atau telurnnya telah busuk.

Namun Kenyataannya pada saat telur itu sudah menetas, anakan dari burung fulmar pun tidak bisa mengenali indukannya.

Kemudian anakan dari burung fulmar ini akan mengenali indukannya setelah anakan tersebut sudah berusia kurang lebih 3 minggu.

Anak dari burung fulmar ini yang baru menetas dari telurnya telah dilengkapi dengan mekanisme pertahanan yang sangat luar biasa Antara lain yakni memuntahkan sejenis cairan minyak dengan warna jingga terang yang berbau busuk dan juga bisa melekat pada bulu semua predator yang mendekatinya. Cairan Minyak ini akan menjadikan burung pemangsa menjadi kusut, jika mendekatinya.

Pada saat anakan burung fulmar tersebut baru menetas mereka tidak mengenali indukanya selama berumur 3 minggu. Kemudian anakan tersebut akan meludahi siapa saja yang mendekatinya, termasuk indukanya sendiri. Pada saat sudah berusia 3 minggu, barulah anakan ini mengenali indukanya.

Posting Komentar